ditengah pergantian jam pelajaran kedua..
sasa yang tengah sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk mengikuti lomba olimpiade kimia dipanggil oleh kakak kelasnya. ada yang menyampaikan salam untuk sasa, sasa hanya tersenyum dan tidak terlalu memikirkan hal tersebut karena sedang fokus terhadap persiapan bahan yang harus dikuasai pra olimpiade kimia tingkat provinsi dan dia menjadi salah satu utusan sekolahnya. karena baru duduk di bangku kelas 1 sma, sasa masih tampak sangat pemalu dan cenderung pendiam ketika bergabung dengan kakak-kakak kelasnya yang juga mengikuti lomba yang sama pada olimpiade tersebut. 3 minggu setelah olimpiade kimia itu berlangsung keluarlah pengumuman hasilnya dan sasa berhasil masuk ke babak final mengalahkan kakak-kakak kelasnya. sasa sangat bersyukur dapat lolos ke babak final.. itulah lomba pertama yang diikuti sasa pada waktu awal masa-masa sma nya yang diikuti oleh beberapa lomba olimpiade berikutnya untuk bidang mm, kimia dan bahasa inggris. Sasa belum mau untuk memikirkan masalah cowok seperti kebanyakan teman-temannya pada waktu itu. dia lebih fokus untuk bisa mencapai prestasi karena dorongan motivasi dari keadaan orang tuanya yang begitu sederhana. sasa hanya ingin memberikan hadiah berupa nilai yang bagus untuk orang tuanya, hanya itu yang bisa ia perjuangkan saat itu. harus berprestasi dan jadi yang terbaik untuk orang tuanya.
Plajaran kimia adalah salah satu pelajaran favorit sasa. dia bisa mempelajari materi-materi tersebut sampai ke materi keas 3 padahal masih duduk di kelas satu karena tinggi rasa penasarannya untuk menguasai pengetahuan tersebut.tapi ditengah-tengah keasyikannya dengan pelajaran kimia, ada seseorang yang berbeda yang membuat sasa sedikit penasaran. cowok yang selalu menatap tajam saat secara tidak sengaja berpapasan dengannya dijalan ketika pulang sekolah, ke perpustakaan ataupun ke kantin. sasa tidak tau pasti kenapa cowok itu tetap bertahan dengan sikapnya yang seperti itu selama 2 tahun tanpa ada sepatah katapun yang terucap, jangankan panggil nama, untuk mengucapkan hai atau hallo saja tidak pernah selama 2 tahun di masa-masa smanya .
sasa semakin penasaran dengan cowok ini, sementara cowok yang lain berbuih-buih mengumbar rayuan gombalnya pada cewek - cewek yang tak asing bagi sasa untuk mendengarnya, sementara cowok ini hanya menatapnya sebentar sebentar tetapi dalam pada jangka waktu yang lama. sasa tetap bisa fokus pada pelajarannya, dan mengikuti lomba-lomba sains tetapi pikirannya mengenai cowok misterius ini semakin membuatnya penasaran. dia berfikir mungkin cowok ini suka dan sangat pemalu.. tetapi entahlah mungkin jg dia yang terlalu gr pikirnya. pengumuman kelulusan siswa kelas 3 telah keluar, dan berarti cowok misterius itu juga telah lulus dan memasuki perguruan tinggi yag jauh diluar kota.. semakin penasaran dan tanpa disadari rasa penasaran itu berujung pada suka, dia merasakannya saat cowok misterius itu telah pergi menuju masa depannya dengan ruang dan waktu yang berbeda.
sasa tidak putus harapan, dia hanya bisa berdoa supaya Tuhan mempertemukannya sekali lagi sengan cowok misterius itu. kendatipun perasaannya mulai ada pada cowok itu, sasa sedikitpun tidak melalaikan masa depannya, di kelas 3 sma dia berjuang untuk dapat lulus dengan nilai terbaik dan dapat kuliah di universitas terbaik. dia bersyukur semua usahanya tiada yang sia-sia.
berat hati sasa harus meninggalkan orang tuanya, keluarga, kenangannya tentang cowok misterius itu , tetapi bagaimanapun ia tetap harus melangkah untuk masa depannya nanti. dengan mantap sasa mulai menjalani semua awal pendidikannya di bangku kuliah dengan begitu banyak warna didalamnya, teman-teman baru, lingkungan baru, kehidupan baru.. pengetahuan baru.
ditenga larut dengan semua kesibukan barunya, sasa mendapat info tentang cowok misterius itu, dia hanya ingin menjadikannya teman. yap sbagai teman... karena jarak yang memisahkan dan dia tidak ingin orang lain tau perasaan terdalamnya.. 2 tahun berteman.. awalnya cowok itu bilang dia tidak kenal dengan sasa dan akhirnya mereka berteman. ngobrol tentang kuliah, komputer dan teman-teman yang lainnya. semuanya lancar walaupun dalam hati sasa masih berharap tapi dia mampu menahan semua rasa itu karena dia sangat malu untuk mengakui perasaannya. sampai akhirnya cowok misterius itu menceritakan tentang cewek lain,, sasa yang hanya sebagai teman hanya bisa memberikan masukan yang terbaik buat cowok itu.. rasanya sasa tidak mau lagi berharap waktu itu dan dia mulai untuk menjauhi cowok itu. namun kerinduan itu kembali ada,, dan cowok itu terus menghubunginya. akhirnya mereka jadian.. dan cowok itu mengungkapkan bahwa dulu dialah yang menyampaikan salam pada sasa, dia yang selalu ingin untuk mendekati tetapi tidak punya keberanian..
akhirnya terjawab sudah pertanyaan yang bertahun-tahun lalu yang membuat sasa penasaran ... :)
